Mengenal Gording Atap: Fungsi, Material, dan Cara Kerja

Mengenal Gording Atap: Fungsi, Material, dan Cara Kerja

Ketika membangun rumah, salah satu elemen penting yang tidak boleh terlewat adalah gording atap. Banyak orang mungkin tidak menyadari perannya, padahal gording berfungsi sebagai penopang utama atap agar tetap kuat dan stabil. Tanpa gording, atap bisa mudah melengkung atau bahkan roboh. Karena itu, penting bagi kamu untuk memahami apa itu gording, material yang digunakan, hingga cara kerjanya dalam sebuah konstruksi bangunan.

Apa Itu Gording Atap dan Mengapa Penting dalam Konstruksi Bangunan?

Apa Itu Gording Atap dan Mengapa Penting dalam Konstruksi Bangunan?

Kalau kamu memperhatikan struktur rangka atap rumah atau gedung, ada bagian penting yang sering luput dari perhatian, yaitu gording atap. Meski bentuknya sederhana, fungsinya sangat vital dalam menjaga kekuatan dan ketahanan atap bangunan.

Apa Itu Gording Atap?

Gording atap adalah elemen struktur berbentuk balok memanjang yang dipasang secara horizontal di atas kuda-kuda atap. Bagian ini berfungsi sebagai penopang utama untuk reng, usuk, atau langsung ke penutup atap (seperti genteng, spandek, atau alderon).

Bisa dibilang, gording adalah “tulang penyangga” atap yang menjaga agar beban dari genteng, hujan, hingga angin bisa ditopang dengan baik sebelum diteruskan ke kuda-kuda dan kolom bangunan.

Mengapa Gording Atap Penting?

  1. Menopang Beban Atap
    Atap rumah menanggung beban mati (material atap itu sendiri) dan beban hidup (angin, hujan, bahkan orang saat perawatan). Gording memastikan beban tersebut terdistribusi secara merata.

  2. Menjaga Kestabilan Struktur
    Tanpa gording, kuda-kuda bisa lebih mudah melendut atau bergeser. Gording membantu menjaga bentuk dan posisi rangka atap tetap stabil.

  3. Memperkuat Daya Tahan Atap
    Balok Horizontal membuat rangka jadi lebih kokoh sehingga bisa bertahan lebih lama terhadap cuaca ekstrem, baik panas, hujan deras, maupun angin kencang.

  4. Fleksibilitas Desain Atap
    Dengan gording, kamu bisa memilih berbagai jenis penutup atap karena material ini bisa menyesuaikan kebutuhan konstruksi, baik untuk rumah sederhana hingga bangunan besar.

Jenis Material Gording Atap yang Paling Umum Digunakan

Jenis Material Gording Atap yang Paling Umum Digunakan

Dalam dunia konstruksi, ada beberapa material balok horizontal yang biasa digunakan. Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

  1. Kayu
    Kayu adalah material tradisional yang masih sering digunakan. Harganya relatif terjangkau dan mudah dipasang. Namun, kayu memiliki kelemahan, yaitu rentan dimakan rayap serta tidak tahan lama jika terkena lembap.

  2. Baja Ringan
    Saat ini, baja ringan menjadi pilihan populer. Material ini lebih kuat, tahan lama, serta tidak mudah dimakan rayap. Selain itu, pemasangannya lebih cepat. Akan tetapi, harganya cenderung lebih tinggi dibanding kayu.

  3. Baja WF (Wide Flange)
    Untuk bangunan besar, Balok horizontal biasanya menggunakan baja WF. Material ini sangat kuat menahan beban berat. Meski begitu, pemasangan membutuhkan tenaga ahli dan biaya lebih besar.

  4. Beton Bertulang
    Beton jarang digunakan untuk rumah tinggal, namun sering dipakai pada bangunan besar yang memerlukan kekuatan ekstra. Kekurangannya adalah bobotnya yang sangat berat sehingga membutuhkan pondasi yang kuat.

Pemilihan material balok ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan bangunan, anggaran, serta kondisi lingkungan.

Cara Kerja Gording Atap dalam Menopang Struktur Rangka Atap

Cara Kerja Gording Atap dalam Menopang Struktur Rangka Atap

Tanpa bagian ini, penutup atap seperti genteng, spandek, atau alderon tidak akan bisa berdiri kokoh. Supaya lebih paham, mari kita bahas bagaimana cara kerja balok horizontal dalam menopang struktur rangka atap.

1. Menyalurkan Beban dari Penutup Atap

Setiap material penutup atap memiliki beban, baik ringan seperti spandek maupun berat seperti genteng tanah liat. Beban ini pertama kali diterima oleh reng dan usuk, lalu dialirkan ke gording.

2. Menopang Kuda-Kuda agar Tidak Melendut

Kuda-kuda bekerja sebagai rangka utama, tapi tanpa balok horizontal, posisinya bisa mudah melendut atau bergeser akibat tekanan beban dan angin.

  • Balok horizontal yang dipasang melintang di atas kuda-kuda membantu menahan tekanan horizontal.

  • Hasilnya, bentuk kuda-kuda tetap stabil meski menahan beban besar.

3. Membagi Beban ke Struktur Bangunan

Setelah menerima beban dari reng dan usuk, balok ini akan menyalurkan beban tersebut ke kuda-kuda. Dari kuda-kuda, beban diteruskan ke kolom dan akhirnya ke pondasi bangunan.

  • Sistem ini membuat beban atap terdistribusi bertahap, bukan langsung menekan dinding atau pondasi.

  • Tanpa gording, ada risiko keruntuhan karena beban tidak terbagi rata.

4. Memberikan Fleksibilitas pada Desain Atap

Selain fungsi struktural, gording juga memungkinkan atap memiliki berbagai desain.

  • Desain atap miring, pelana, atau bahkan atap kombinasi tetap bisa diwujudkan dengan peran gording yang tepat.

Kesimpulan

Balok ini adalah elemen penting dalam struktur bangunan yang sering luput dari perhatian. Fungsinya sangat vital untuk menopang beban atap agar lebih stabil dan awet. Ada berbagai material yang bisa digunakan, mulai dari kayu, baja ringan, baja WF, hingga beton bertulang.

Dengan memahami cara kerja gording, kamu bisa lebih bijak saat memilih material yang tepat untuk rumahmu. Ingat, atap bukan hanya soal estetika, tetapi juga kekuatan dan keamanan.

Similar Posts