Apa Kekurangan Genteng Beton yang Perlu Anda Ketahui?

Apa Kekurangan Genteng Beton yang Perlu Anda Ketahui?

Genteng beton sering dipilih karena kuat dan tahan lama, namun banyak orang belum memahami sisi lain dari material ini. Oleh karena itu, pembahasan mengenai Apa Kekurangan Genteng Beton penting untuk dilakukan. Artikel ini bertujuan untuk meng edukasi pembaca mengenai kekurangan genteng beton serta cara mengoptimalkan penggunaannya. Selain itu, informasi ini berguna untuk membantu Anda menentukan jenis atap terbaik sesuai kebutuhan bangunan.

Apa Kekurangan Genteng Beton?

Apa Kekurangan Genteng Beton

Pembahasan mengenai Apa Kekurangan Genteng Beton sangat penting karena banyak orang hanya melihat kelebihannya saja. Selain itu, material ini memiliki karakter khusus yang perlu dipahami sejak awal. Berikut beberapa kekurangan genteng beton.

1. Bobotnya Sangat Berat

Genteng beton memiliki bobot besar sehingga membutuhkan rangka atap yang lebih kuat. Hal ini membuat struktur bangunan harus menggunakan material berkualitas tinggi dan menambah biaya konstruksi.

2. Menyerap Panas Lebih Banyak

Material beton menyerap panas lebih tinggi dibanding genteng ringan. Akibatnya, suhu dalam ruangan bisa meningkat jika tidak diberikan lapisan insulasi tambahan.

3. Rentan Ditumbuhi Lumut

Permukaan beton mudah lembap, sehingga lumut dan jamur mudah tumbuh. Jika tidak dibersihkan secara berkala, lumut dapat membuat atap licin dan mengganggu aliran air hujan.

4. Warna Cepat Memudar

Finishing warna pada genteng beton cenderung tidak stabil dalam jangka panjang. Terpapar sinar matahari langsung membuat warnanya cepat kusam.

5. Proses Pemasangan Lebih Lama

Ukuran dan berat genteng membuat pemasangan menjadi lebih lambat. Tukang harus bekerja hati-hati agar pemasangan rapi dan tidak menimbulkan celah kebocoran.

6. Bisa Retak Jika Terkena Benturan

Meski kuat, genteng beton tetap bisa retak jika terjadi benturan keras atau jika tidak dipasang dengan benar.

7. Biaya Perawatan Lebih Tinggi

Karena berisiko muncul lumut, perubahan warna, dan retak, genteng beton membutuhkan perawatan rutin yang menambah biaya jangka panjang.

Jenis Bangunan yang Ideal Menggunakan Genteng Beton

Jenis Bangunan yang Ideal Menggunakan Genteng Beton

Genteng beton memiliki karakter khusus. Karena itu, tidak semua bangunan cocok menggunakannya. Selain itu, pemilihan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi penggunaan.

Pertama, genteng beton cocok untuk bangunan permanen. Struktur kuat dan stabil sangat diperlukan untuk menopang beban genteng. Karena itu, rumah tinggal berlantai satu atau dua sering menjadi pilihan ideal. Kedua, bangunan dengan rangka baja ringan kualitas tinggi juga dapat menggunakan genteng beton. Namun, rangka tersebut harus didesain secara khusus. Karena itu, perhitungan teknis perlu dilakukan oleh tenaga profesional.

Ketiga, bangunan bergaya klasik sangat cocok dengan genteng beton. Tampilan genteng yang tebal memberi kesan kokoh. Bahkan, estetika rumah dapat meningkat signifikan. Keempat, bangunan yang berada di dataran tinggi lebih cocok menggunakan genteng beton. Karena itu, genteng tidak mudah rusak oleh angin kencang. Beban beratnya justru menjadi kelebihan pada area tersebut.

Namun, bangunan ringan seperti gazebo, ruko kecil, atau bangunan darurat kurang cocok menggunakan genteng beton. Selain itu, struktur sederhana tidak mampu menahan beban genteng.

Cara Meminimalkan Kerusakan Genteng Beton

Cara Meminimalkan Kerusakan Genteng Beton

Berikut cara meninimalkan kerusakan genteng beton agar lebih taham lama.

1. Pastikan Pemasangan Dilakukan dengan Tepat

Pemasangan genteng harus mengikuti standar pabrik. Tukang perlu memastikan jarak, posisi, dan kunci antar genteng terpasang sempurna agar tidak menimbulkan celah.

2. Gunakan Rangka Atap yang Kokoh

Genteng beton memiliki bobot berat, sehingga rangka harus kuat. Pilih kayu berkualitas atau baja ringan premium agar beban tertopang dengan baik dan tidak terjadi penurunan struktur.

3. Lakukan Coating Secara Berkala

Lapisan coating membantu melindungi permukaan genteng dari lumut, jamur, dan perubahan warna. Coating juga menjaga genteng tetap kedap air.

4. Bersihkan Lumut dan Debu Secara Rutin

Atap harus dibersihkan minimal dua kali setahun. Pembersihan mencegah tersumbatnya jalur air dan mengurangi risiko retak akibat permukaan yang lembap.

5. Periksa Kemiringan Atap

Kemiringan yang tepat membuat air mengalir lancar. Jika kemiringan terlalu landai, air bisa menggenang dan mempercepat kerusakan permukaan genteng.

6. Perbaiki Retak Kecil Sejak Awal

Retak kecil harus segera diperbaiki sebelum merambat. Tambal menggunakan bahan waterproof atau sealant khusus agar kerusakan tidak semakin parah.

7. Hindari Beban Berlebih di Atas Atap

Jangan menginjak bagian tengah genteng karena rawan retak. Jika perlu naik ke atap, pijak pada bagian rangka atau gunakan papan sebagai penahan beban.

Kesimpulan

Genteng beton memiliki kekuatan, namun tetap memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan sejak awal. Memahami Apa Kekurangan Genteng Beton akan membantu Anda memilih material atap yang tepat. Dengan perawatan yang benar, genteng beton tetap dapat digunakan secara optimal dalam jangka panjang.