Jenis-Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bahan Pembuatannya
Atap adalah bagian penting dari sebuah rumah. Tanpa atap, rumah tidak bisa melindungi kamu dari panas, hujan, maupun angin. Saat ini ada banyak pilihan atap yang bisa kamu gunakan. Setiap bahan memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda. Karena itu, penting bagi kamu untuk mengenal jenis jenis atap rumah sebelum memilihnya. Dengan begitu, hunian bisa lebih nyaman dan sesuai kebutuhan.
Mengenal Jenis-Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bahan Pembuatannya
Ketika membangun atau merenovasi rumah, salah satu bagian penting yang perlu kamu perhatikan adalah atap rumah. Atap tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga memengaruhi keindahan serta kenyamanan hunian. Nah, supaya kamu tidak bingung, ada baiknya kamu mengenal lebih dulu jenis jenis atap berdasarkan bahan pembuatannya.
1. Atap Genteng Tanah Liat
Atap genteng tanah liat termasuk salah satu jenis atap yang paling populer di Indonesia. Bahannya terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga mengeras.
2. Atap Seng
Jika kamu mencari atap yang harganya terjangkau, atap seng bisa jadi pilihan. Bahannya ringan dan mudah dipasang.
3. Atap Asbes
Jenis atap ini cukup banyak digunakan di rumah sederhana atau bangunan semi permanen. Bahannya ringan dan mudah dipasang.
4. Atap Metal atau Galvalum
Atap galvalum atau metal kini semakin populer untuk rumah modern. Bahannya terbuat dari campuran logam yang kuat.
5. Atap Beton
Jenis atap ini biasanya digunakan pada rumah-rumah kokoh atau bangunan bertingkat. Atap beton dikenal sangat kuat dan tahan lama.
6. Atap Polikarbonat
Kalau kamu ingin menghadirkan kesan modern dan terang, atap polikarbonat cocok untuk area seperti teras atau kanopi.
7. Atap Sirap Kayu
Selanjutnya ada atap sirap terbuat dari potongan kayu tipis yang disusun rapat. Atap ini sering digunakan untuk rumah tradisional atau vila.
8. Atap Kaca
Untuk kamu yang suka desain modern dan ingin cahaya alami lebih banyak masuk ke rumah, atap kaca bisa jadi pilihan menarik.
Bahan Jenis Atap Rumah yang Sering Digunakan untuk Hunian
Saat merencanakan pembangunan rumah, salah satu elemen penting yang harus kamu pikirkan matang-matang adalah atap rumah. Atap tidak hanya berfungsi melindungi dari panas dan hujan, tetapi juga memengaruhi kenyamanan, estetika, dan bahkan biaya perawatan rumahmu ke depannya. Karena itu, memahami bahan jenis atap rumah yang sering digunakan bisa membantumu menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan dan budget.
- Genteng Tanah Liat: Genteng tanah liat adalah pilihan klasik yang sudah digunakan sejak lama. Bahannya berasal dari tanah liat yang dibakar hingga keras.
- Genteng Beton: Jenis atap ini cocok untuk hunian kokoh atau rumah modern. Terbuat dari campuran semen, pasir, dan bahan tambahan lainnya.
- Atap Metal/Galvalum: Belakangan ini, atap metal atau galvalum semakin populer untuk rumah minimalis dan modern. Bahannya ringan tapi kokoh.
- Atap Seng: Jika kamu mencari opsi ekonomis, atap seng bisa dipertimbangkan. Bahannya tipis dan mudah dipasang.
- Atap Asbes: Meski mulai jarang digunakan, atap asbes masih menjadi pilihan untuk bangunan sederhana.
- Atap Polikarbonat: Untuk area seperti teras, kanopi, atau carport, atap polikarbonat menjadi pilihan favorit. Bahannya tembus cahaya tapi kuat.
- Atap Sirap Kayu: Bagi kamu yang ingin kesan alami, atap sirap kayu bisa memberi sentuhan unik. Atap ini banyak digunakan pada vila atau rumah tradisional.
- Atap Kaca: Untuk hunian modern dengan konsep terbuka, atap kaca sering dipilih. Cocok untuk area taman dalam rumah atau skylight.
Kelebihan dan Kekurangan dari Masing-Masing Bahan Jenis Atap Rumah
Setiap bahan tentu memiliki kelebihan sekaligus kekurangan. Dengan memahami keduanya, kamu bisa memilih lebih bijak.
-
Genteng Tanah Liat
Kelebihannya adalah sejuk dan tahan lama. Namun, pemasangannya membutuhkan rangka yang kuat karena berat. -
Atap Metal
Atap ini ringan dan pemasangannya mudah. Sayangnya, jika hujan deras, suara berisik bisa terdengar. -
Atap Beton
Daya tahannya luar biasa. Akan tetapi, bobotnya sangat berat dan harga lebih mahal. -
Atap Asbes
Mudah dipasang dan harganya terjangkau. Meski begitu, material ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan. -
Atap Galvalum
Ringan, tahan karat, dan cocok untuk berbagai desain. Kekurangannya, ruangan bisa terasa panas jika tidak diberi lapisan peredam. -
Atap Polycarbonate
Tampilan modern dan bisa meneruskan cahaya. Tetapi, tidak tahan gores dan harganya relatif tinggi.
Dengan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangan, kamu bisa menyesuaikan pilihan sesuai kebutuhan dan budget.
Kesimpulan
Memilih atap bukan sekadar soal penampilan. Lebih dari itu, pilihan bahan atap akan memengaruhi kenyamanan dan keamanan rumah. Karena itu, kamu perlu mengenal jenis jenis atap yang tersedia. Mulai dari genteng tanah liat, metal, beton, hingga polycarbonate, semuanya memiliki karakter unik.
Kamu bisa memilih berdasarkan kebutuhan, gaya desain, serta anggaran. Jika ingin hunian awet, gunakan atap yang tahan lama meski sedikit lebih mahal. Namun, jika dana terbatas, pilih atap ekonomis tetapi tetap aman.